
Final Piala FA
5 Pelajaran dari Final Piala FA: Crystal Palace 1-0 Manchester City – Sejarah Baru The Eagles, Luka Lama The Citizens – Final Piala FA 2025 menghadirkan kejutan besar saat Crystal Palace sukses menumbangkan Manchester City dengan skor tipis 1-0. Kemenangan ini bukan hanya berarti trofi pertama dalam sejarah panjang klub asal London Selatan, tetapi juga menjadi refleksi atas dominasi City yang mulai retak. Berikut lima pelajaran penting yang bisa dipetik dari partai final yang berlangsung di Wembley ini:
SUMBER GAMBAR : KILAU BOLA
1. Crystal Palace Ukir Sejarah Emas
Selama bertahun-tahun, Crystal Palace dikenal sebagai klub papan tengah yang jarang tampil di final, apalagi meraih trofi. Namun, musim ini mereka tampil luar biasa di ajang Piala FA, menyingkirkan tim-tim kuat sebelum akhirnya menundukkan Manchester City. Gol tunggal yang dicetak pada menit ke-78 melalui skema bola mati menjadi penentu sejarah. Ini adalah trofi besar pertama dalam 119 tahun sejarah klub — sebuah pencapaian monumental.
2. Ketajaman City Mulai Tumpul
City datang ke final sebagai favorit mutlak. Namun, lini depan mereka tampil jauh dari kata tajam. Erling Haaland diredam total oleh pertahanan Palace yang disiplin dan solid. Bahkan dengan penguasaan bola hingga 65%, City kesulitan menciptakan peluang bersih. Ini menunjukkan bahwa mereka masih rentan ketika harus menghadapi tim yang bermain dengan strategi bertahan dan serangan balik cepat.
SUMBER GAMBAR : KILAU BOLA
3. Keberanian Taktik Oliver Glasner
Pelatih Palace, Oliver Glasner, layak mendapat kredit besar. Ia mengusung formasi 3-4-2-1 yang fokus pada transisi cepat dan disiplin pertahanan. Keputusannya untuk memasang tiga bek tengah dan mempercayakan serangan pada dua gelandang serang terbukti efektif. Dengan strategi ini, Palace mampu menahan gempuran City dan mencuri gol di momen krusial.
4. City Butuh Penyegaran Mental dan Strategi
Ini bukan pertama kalinya City gagal dalam partai penting musim ini. Meski tetap menjadi kekuatan besar di Premier League, kekalahan ini menunjukkan bahwa mereka mulai kehilangan sentuhan “pembunuh” di pertandingan final. Pep Guardiola mungkin perlu mengevaluasi strategi besar timnya, terutama soal efektivitas di laga-laga krusial yang menentukan trofi.
5. Inspirasi bagi Tim Underdog
Kemenangan Crystal Palace adalah dongeng nyata di sepak bola modern. Di tengah era dominasi klub-klub kaya, kemenangan ini menjadi inspirasi bagi banyak tim kecil bahwa dengan kerja keras, taktik cerdas, dan semangat juang, segalanya bisa terjadi. Final ini menjadi pengingat bahwa sepak bola masih menyimpan kejutan dan keajaiban.
Baca Juga : Mental Pemain Timnas Indonesia Dibangkitkan Jelang Laga Krusial