
KilauBola , Real Madrid Dihajar PSG Kekalahan ini bukan hanya soal skor, tapi juga soal performa yang jauh di bawah standar tim sekelas Real Madrid. Usai laga, kiper utama Thibaut Courtois pun tampil dan memberikan pernyataan yang sangat jujur—tanpa basa-basi. Real Madrid harus menelan pil pahit dalam gelaran Piala Dunia Antarklub 2025. Alih-alih melaju mulus ke final, Los Blancos justru dipermalukan oleh raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), dengan skor mencolok 0-4 di babak semifinal.
Gagal Total Jalankan Instruksi Xabi Alonso
Courtois mengakui bahwa seluruh pemain di lapangan gagal menerjemahkan strategi sang pelatih, Xabi Alonso. Ia menyebut tidak ada eksekusi yang berjalan sesuai rencana, dan dua kesalahan fatal di awal laga langsung mengacaukan segalanya.
“Kami gagal untuk mengikuti rencana Xabi untuk pertandingan ini,” ungkap Courtois dalam wawancara usai laga.
“Sejak awal kami terlihat lambat dan selalu tertinggal dalam merespons situasi.”
Dengan nada kecewa, Courtois menyebut tim seperti kehilangan arah begitu dua gol cepat bersarang ke gawang mereka hanya dalam sepuluh menit pertama.
KilauBola , Tidak Menekan Sebagai Tim, PSG Leluasa Menguasai
Ketika ditanya lebih lanjut tentang titik lemah Real Madrid Dihajar PSG paling mencolok dari timnya, Courtois menjawab dengan lugas: tidak ada tekanan kolektif. Artinya, para pemain Madrid tidak bergerak sebagai satu unit untuk menekan dan mengganggu permainan lawan.
“Apa masalahnya? Kami tidak menekan sebagai sebuah tim,” ucapnya.
“Hal itu memberi ruang bagi PSG untuk memainkan bola dengan sangat nyaman.”
Fakta itu memang tercermin jelas sepanjang pertandingan. PSG begitu mendominasi dengan permainan cepat, akurat, dan efektif, sementara Madrid terlihat terpencar dan tanpa koordinasi.
Minta Maaf ke Fans, Fokus ke La Liga
Menyadari betapa memalukannya hasil ini, Courtois secara terbuka meminta maaf kepada seluruh pendukung Los Blancos. Ia menegaskan bahwa para pemain sangat kecewa dan bertanggung jawab penuh atas performa buruk tersebut.
“Kami ingin meminta maaf kepada para penggemar. Ini bukan level permainan Real Madrid,” ujar kiper asal Belgia tersebut.
Real Madrid dipastikan angkat koper lebih cepat dari turnamen. Setelah kekalahan ini, mereka langsung memasuki masa jeda musim panas dan berencana mengajukan penundaan laga pembuka La Liga musim 2025/26 untuk melakukan evaluasi dan pemulihan.
Laga ini menjadi tamparan keras bagi Real Madrid dan juga Xabi Alonso yang masih tergolong baru sebagai pelatih utama. Pertanyaannya kini, mampukah mereka bangkit dan kembali menunjukkan mental juara?
Baca Juga : Joao Pedro Bawa Chelsea ke Final dengan Dua Gol Spektakuler